Indonesia Desak DK PBB Ambil Tindakan Tegas atas Krisis Kemanusiaan di Gaza

majalahsuaraforum.com, 5 Juni 2025 – Pemerintah Indonesia menyatakan keprihatinan mendalam atas memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza dan mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), khususnya anggota tetapnya, untuk segera memenuhi tanggung jawab moral dan politik mereka dalam menghentikan pelanggaran yang dilakukan oleh Israel.
Dalam pernyataan resminya, Indonesia menyesalkan kegagalan DK PBB dalam mengesahkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata permanen serta penyaluran bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza. Pada 4 Juni 2025, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk memblokir resolusi tersebut, meskipun 14 dari 15 anggota DK PBB mendukung pengesahan.
“Indonesia sangat menyesalkan penggunaan hak veto oleh Amerika Serikat yang menghalangi upaya komunitas internasional untuk mendorong perdamaian dan melindungi warga sipil di Gaza,” ujar Kementerian Luar Negeri RI dalam siaran persnya. “Dewan Keamanan seharusnya menjadi penjaga perdamaian dunia, bukan justru membiarkan pelanggaran hak asasi manusia terus berlangsung.”
Indonesia juga menyerukan kepada seluruh komunitas internasional untuk bekerja sama dalam menegakkan hukum humaniter internasional dan memastikan perlindungan terhadap warga sipil, terutama perempuan dan anak-anak, yang menjadi korban utama dalam konflik berkepanjangan ini.
Sebagai negara yang secara konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina, Indonesia terus mendorong terciptanya solusi damai yang adil dan menyeluruh berdasarkan prinsip-prinsip hukum internasional, termasuk pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.
Sejumlah media internasional sebelumnya juga melaporkan meningkatnya jumlah korban jiwa dan kehancuran infrastruktur sipil di Gaza akibat serangan militer Israel yang terus berlangsung sejak beberapa bulan terakhir. Badan-badan PBB seperti UNRWA dan WHO telah memperingatkan bahwa akses terhadap bantuan kemanusiaan sangat terbatas dan rumah sakit berada dalam kondisi kritis.
Ditulis oleh: Dewi