Trump Komentari Hubungan Minyak China-Iran Usai Gencatan Senjata, Harga Minyak Berfluktuasi

majalahsuaraforum.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluarkan pernyataan penting terkait hubungan perdagangan minyak antara China dan Iran, menyusul gencatan senjata antara Iran dan Israel yang meredakan ketegangan di kawasan Timur Tengah. Dalam komentarnya, Trump menyatakan bahwa China boleh terus membeli minyak dari Iran, namun berharap bahwa negara tersebut juga akan membeli minyak dari Amerika Serikat.
“China bisa saja tetap membeli minyak dari Iran, tetapi kami tentu berharap mereka juga akan membeli minyak dari kami,” ujar Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih. Ia menambahkan bahwa Amerika Serikat menawarkan pasokan energi yang stabil dan legal bagi mitra dagang internasional.
Pernyataan ini muncul setelah Iran memutuskan untuk tidak menutup Selat Hormuz—jalur pelayaran strategis yang menjadi titik utama pengiriman minyak ke berbagai negara, termasuk China. Keputusan Iran tersebut disambut baik oleh pelaku pasar global karena mengurangi kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak.
Meski demikian, Trump kembali menekankan bahwa pembelian minyak dari Iran merupakan pelanggaran terhadap sanksi Amerika Serikat. Ia mendorong China dan negara-negara lain untuk mengalihkan impor mereka ke minyak asal AS. “Kami memiliki energi berlimpah, dan tidak ada alasan untuk terus mendanai negara yang melanggar sanksi internasional,” tambahnya.
Komentar Trump ini langsung berdampak pada pasar minyak dunia. Harga minyak sempat turun saat berita gencatan senjata muncul, namun kembali naik setelah pernyataan Trump menyulut ketidakpastian baru terkait hubungan dagang global.
Sebagai Presiden, Trump memiliki wewenang untuk menangguhkan atau mencabut sanksi terhadap Iran, namun hingga saat ini belum ada sinyal bahwa kebijakan tersebut akan berubah dalam waktu dekat.
Pengamat energi menyebut bahwa pernyataan Trump bisa menjadi sinyal tekanan tambahan bagi Beijing dalam negosiasi dagang yang lebih luas. Sementara itu, para investor tetap mencermati langkah-langkah lanjutan dari Washington dan Teheran, terutama terkait stabilitas pasokan energi global.
Pen. Red.