Nilai Tukar Rupiah Melemah Akibat Eskalasi Konflik Timur Tengah dan Lonjakan Harga Minyak

majalahsuaraforum.com, 23 Juni 2025 — Nilai tukar rupiah kembali mengalami tekanan menyusul eskalasi konflik di Timur Tengah. Serangan militer yang dilancarkan Amerika Serikat dan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran telah memicu lonjakan harga minyak mentah global. Indonesia, sebagai negara pengimpor minyak bersih dengan kebutuhan sekitar 1 juta barel per hari, terkena dampak langsung dari kenaikan harga komoditas energi ini.
Lonjakan harga minyak membuat biaya impor Indonesia meningkat signifikan, yang pada akhirnya memperburuk neraca perdagangan nasional. Kondisi ini memberikan tekanan tambahan terhadap nilai tukar rupiah yang sudah rentan. Pada perdagangan hari Senin, rupiah tercatat melemah 96 poin ke posisi Rp16.492 per dolar AS.
Pelemahan nilai tukar rupiah tidak hanya mencerminkan tekanan eksternal dari pasar energi, tetapi juga menunjukkan respon investor global terhadap ketidakpastian geopolitik. Arus modal cenderung berbalik arah dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, ke instrumen yang dianggap lebih aman seperti dolar AS dan emas. Aliran dana keluar dari pasar keuangan domestik mencerminkan hal tersebut.
Bank Indonesia melaporkan bahwa dalam periode 16–19 Juni 2025 terjadi capital outflow atau arus modal asing keluar bersih sebesar Rp2,04 triliun. Fenomena ini menandakan menurunnya kepercayaan investor asing terhadap stabilitas ekonomi Indonesia di tengah gejolak global.
Dampak dari pelemahan rupiah ini juga dirasakan dalam kebijakan fiskal, khususnya terkait subsidi energi. Melemahnya nilai tukar berpotensi meningkatkan beban subsidi pemerintah, karena harga energi yang harus dibayar dalam dolar AS menjadi lebih mahal dalam rupiah. Situasi ini menambah tantangan bagi pemerintah dalam menjaga keseimbangan anggaran di tengah ketidakpastian global yang meningkat.
Pemerintah dan otoritas moneter diharapkan terus memantau perkembangan situasi global serta menyiapkan langkah-langkah mitigasi untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan daya beli masyarakat.
Pen. Lan