Kemenpora Tegaskan Arah Kebijakan Naturalisasi Atlet untuk Prestasi Jangka Panjang


majalahsuaraforum.com – Proses naturalisasi atlet kini menjadi salah satu isu penting dalam pembinaan olahraga nasional. Kebijakan ini kerap dinilai sebagai langkah strategis untuk memperkuat kualitas tim nasional di berbagai cabang olahraga. Namun, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menegaskan bahwa naturalisasi bukanlah solusi permanen, melainkan strategi jangka pendek yang harus diimbangi dengan pembinaan usia dini.

Aturan Naturalisasi Atlet Kemenpora menyatakan bahwa naturalisasi hanya diberikan kepada atlet yang memiliki garis keturunan Indonesia. Aturan tersebut diberlakukan untuk menjaga jati diri bangsa sekaligus menumbuhkan rasa memiliki dari para atlet yang akan membela Merah Putih di ajang internasional.

Meski begitu, Kemenpora menekankan bahwa fokus utama pembinaan olahraga tetap diarahkan pada pembangunan sistem berjenjang, mulai dari kompetisi usia dini, pembentukan akademi olahraga, hingga program pelatnas jangka panjang.

Peran Koordinatif Kemenpora Dalam pelaksanaan naturalisasi, Kemenpora berperan sebagai penghubung antara federasi olahraga, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), serta kementerian terkait lainnya. Federasi olahraga dapat mengajukan nama atlet yang layak dinaturalisasi, tetapi keputusan akhir tetap diputuskan melalui koordinasi lintas lembaga dengan pengawasan ketat dari Kemenpora.

Pendataan Atlet Diaspora Selain naturalisasi individu, Kemenpora juga aktif memetakan potensi atlet diaspora. Data pada 2023 mencatat sekitar 300 atlet diaspora dari berbagai cabang olahraga, mulai dari basket, voli, hingga seni bela diri. Jumlah tersebut meningkat pada 2024 menjadi 600 atlet diaspora yang tersebar di 14 cabang olahraga.

Adanya database ini dinilai penting untuk melihat peluang keterlibatan atlet keturunan Indonesia yang berpotensi memperkuat tim nasional apabila memenuhi persyaratan teknis maupun administratif.

Naturalisasi di Sepak Bola Di antara berbagai cabang olahraga, sepak bola menjadi yang paling menonjol dalam penggunaan skema naturalisasi. Berdasarkan data Maret 2025, dari 30 pemain yang masuk dalam skuad sementara Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026, sebanyak 19 pemain atau sekitar 63 persen merupakan hasil naturalisasi.

Data tersebut menunjukkan betapa besar peran pemain naturalisasi dalam menjaga kekuatan tim nasional di ajang internasional.

Dukungan DPR terhadap Naturalisasi Atlet Kemenpora juga mencatat adanya persetujuan DPR untuk proses naturalisasi sembilan atlet dari sejumlah cabang olahraga, seperti sepak bola putra, sepak bola putri, hingga hoki es. Langkah ini dinilai sebagai strategi memperkuat kedalaman skuad nasional agar siap menghadapi persaingan di tingkat Asia maupun dunia.

Naturalisasi Bukan Jalan Permanen Meski kontribusi atlet naturalisasi sangat besar, Kemenpora tetap menegaskan bahwa program ini bukanlah solusi utama dalam jangka panjang. Fokus pembangunan prestasi olahraga Indonesia tetap pada pembinaan usia dini dan pencetakan generasi atlet melalui kompetisi reguler, akademi olahraga, serta pelatnas.

Dengan pendekatan yang lebih terstruktur, Kemenpora memastikan kebijakan naturalisasi tidak hanya sekadar memberi status kewarganegaraan, tetapi juga menyeimbangkan kebutuhan jangka pendek dengan pembangunan olahraga berkelanjutan demi masa depan prestasi Indonesia di panggung internasional.

Jay.

Berita Terkait

Top