Jalur MRT Thamrin-Monas Ditargetkan Beroperasi 2027, Progres Capai 87 Persen

majalahsuaraforum.com – Pemerintah menargetkan operasional jalur Mass Rapid Transit (MRT) Thamrin–Monas dimulai pada tahun 2027. Proyek ini merupakan bagian dari MRT Jakarta Fase 2A yang terus dikebut pengerjaannya dengan progres fisik telah mencapai 87 persen.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), menegaskan pentingnya proyek ini sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Sesuai timeline-nya, 2027 bisa operasional dituntaskan dari Thamrin menuju Monas. Prinsipnya ini adalah proyek strategis nasional yang harus dikawal bersama,” ujar Menko AHY saat meninjau lokasi proyek di kawasan Monas, Jakarta, Senin (26/5).
Ia juga menambahkan bahwa kelanjutan pembangunan MRT ini telah lama dinantikan masyarakat, khususnya warga Jakarta yang setiap hari bergelut dengan kemacetan dan keterbatasan ruang.
“Transportasi menjadi jantung perekonomian dan mobilitas masyarakat. Teknologi yang digunakan diharapkan mampu mengurai kemacetan dan mempercepat akses transportasi,” tambahnya.
Progres Pengerjaan Tiga Paket Kontrak
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) menyampaikan detail perkembangan masing-masing paket konstruksi:
CP201 (Stasiun Monas dan Thamrin): 87,83%
CP202 (Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar): 51,17%
CP203 (Stasiun Glodok dan Kota): 72,12%
Detail Proyek MRT Jakarta Fase 2
Fase 2A dari proyek MRT Jakarta mencakup pembangunan jalur bawah tanah sepanjang 5,8 kilometer dari Bundaran HI hingga Kota. Rute ini akan melintasi tujuh stasiun bawah tanah, yaitu: Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.
Nilai investasi untuk Fase 2A diperkirakan mencapai Rp25,3 triliun, yang dibiayai melalui pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang.
Sementara itu, Fase 2B yang akan melanjutkan rute dari Stasiun Kota menuju Depo Ancol Barat masih berada dalam tahap studi kelayakan (feasibility study). Jika terealisasi, keseluruhan proyek Fase 2 (2A dan 2B) diperkirakan menelan biaya sebesar Rp45,4 triliun, dengan skema pendanaan melalui APBN, APBD, dan pinjaman luar negeri.(dew*)