Indonesia Jadi Tuan Rumah PUIC ke-19, DPR Dorong Diplomasi Parlemen untuk Palestina dan Tata Kelola Global


majalahsuaraforum.com – Indonesia kembali memainkan peran strategis di kancah internasional dengan menjadi tuan rumah Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau Persatuan Parlemen Negara-Negara Anggota OKI. Acara yang digelar di kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, pada 12–15 Mei 2025, dihadiri oleh delegasi dari 37 negara anggota OKI.

Pada hari pertama, forum menetapkan tema besar konferensi yakni “Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience” atau “Tata Kelola yang Baik dan Kelembagaan yang Kuat sebagai Pilar Ketahanan”. Tema ini menjadi fondasi utama dalam menyusun berbagai agenda strategis PUIC, termasuk isu Palestina, perubahan iklim, dan ketimpangan global.

Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera, menyampaikan bahwa momen ini menegaskan posisi Indonesia sebagai pusat diplomasi parlemen dunia Islam. Ia juga menyoroti pentingnya solidaritas global dalam menghadapi tantangan lintas negara.

“Momentum ini menandai peran strategis Indonesia, dan menegaskan komitmen DPR RI dalam memperkuat tata kelola dan kelembagaan kuat sebagai kunci ketahanan global,” ujarnya kepada media, Senin (12/5/2025).

Dalam rangka memperingati 25 tahun PUIC, Mardani menyerukan agar konferensi ini tidak hanya menjadi forum seremonial, tetapi mampu menghasilkan langkah konkret, terutama dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.

“Indonesia mendesak seluruh anggota PUIC untuk mengambil tindakan nyata—baik melalui diplomasi parlemen, solidaritas kemanusiaan, maupun jalur hukum internasional—dalam menuntut pertanggungjawaban Israel atas kejahatan perang dan pelanggaran HAM terhadap rakyat Palestina,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa PUIC harus menjadi jembatan perdamaian di tengah konflik berkepanjangan yang melanda dunia Islam. Komitmen Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina, menurutnya, akan terus dikumandangkan sebagai bentuk keberpihakan pada nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.

Konferensi PUIC ke-19 ini tidak hanya menjadi ruang diplomasi antar parlemen, tetapi juga simbol solidaritas global negara-negara Islam dalam memperjuangkan nilai keadilan, perdamaian, dan pembangunan berkelanjutan bagi kelompok rentan di seluruh dunia.(hil**)

Berita Terkait

Top