Bulog Tegaskan Harga Beli Gabah Rp 6.500 per Kg, Petani Diminta Jaga Kualitas Panen


majalahsuaraforum.com – Perum Bulog memastikan komitmennya dalam menjaga kestabilan harga gabah dan kepastian pasar bagi petani di seluruh Indonesia. Meski target serapan gabah tahun ini telah tercapai, Bulog tetap melanjutkan pembelian hasil panen dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah.

Target Serapan Nasional Sudah Tercapai Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, mengungkapkan bahwa lembaganya telah memenuhi target penyerapan sebanyak 3 juta ton gabah sesuai dengan program pemerintah. Namun, memasuki awal September, Bulog kembali menerima penugasan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk terus menyerap gabah dari petani.

“Petani tidak perlu bimbang dan ragu. Bulog tetap menyerap hasil panen di bulan September dan Oktober, karena nanti masih ada musim panen. Harga yang berlaku adalah Rp 6.500 per kilogram untuk gabah kering panen (GKP),” ujar Ahmad Rizal dalam keterangannya, Rabu (24/9/2025).

Hanya Gabah Sesuai Usia Panen yang Diterima Ahmad Rizal menegaskan bahwa Bulog hanya akan membeli gabah dengan kondisi kering panen serta sesuai usia tanam. Ia mengingatkan petani untuk tidak memanen sawah sebelum waktunya, sebab kualitas hasil panen akan menurun.

“Gabah yang dipanen harus sudah masuk usia panen. Jangan dipanen lebih awal karena kualitasnya nanti menurun. Kalau dipaksakan, beras hasil olahan bisa pecah-pecah dan cepat menguning,” jelasnya.

Pentingnya Kualitas untuk Menentukan Harga. Menurutnya, kualitas gabah menjadi faktor utama yang memengaruhi harga serapan di Bulog. Oleh karena itu, ia mendorong petani agar menjaga mutu hasil panennya sehingga sesuai standar pembelian pemerintah.

Bulog menegaskan, harga Rp 6.500 per kilogram untuk gabah kering panen merupakan ketentuan yang mengacu pada arahan Presiden. Tujuannya agar petani tetap memperoleh keuntungan, sementara masyarakat luas bisa mendapatkan beras dengan kualitas baik dan harga yang stabil.

Dw.

Berita Terkait

Top