Tsunami Imbas Gempa Besar Filipina Terpantau Capai Perairan Talaud, BMKG Minta Warga Tetap Waspada

majalahsuaraforum.com – Gelombang tsunami akibat gempa bumi bermagnitudo 7,6 yang mengguncang wilayah Mindanao, Filipina, terdeteksi telah menjangkau perairan Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pada Jumat (10/10/2025) pagi.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya, tsunami pertama kali terdeteksi di Beo, Talaud, pada pukul 09.12 WIB dengan ketinggian 0,05 meter.
Selain itu, di Desa Ganalo, gelombang tsunami dilaporkan tiba pada pukul 09.09 WIB dengan ketinggian serupa, yakni 0,05 meter. Sedangkan di Melonguane, ibu kota Kabupaten Talaud, gelombang mencapai 0,11 meter dan terpantau pada pukul 09.06 WIB.
Peringatan Dini Tsunami Dikeluarkan untuk Lima Wilayah BMKG menyampaikan bahwa setelah gempa besar mengguncang wilayah Mindanao, Filipina, atau sekitar 287 kilometer arah barat laut Pulau Karatung, Sulawesi Utara, pada pukul 08.43 WIB, lembaga tersebut langsung mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk sejumlah wilayah di Sulawesi Utara dan Papua.
“Masyarakat di wilayah yang berada dekat pusat gempa diimbau untuk segera menjauhi pantai dan mencari tempat yang lebih tinggi,” ujar Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan resminya.
Menurut Daryono, langkah antisipatif ini merupakan bentuk kewaspadaan dini agar masyarakat dapat menghindari potensi bahaya apabila terjadi kenaikan gelombang laut yang signifikan di sekitar kawasan terdampak.
Guncangan Kuat Terasa di Sejumlah Daerah Gempa dengan magnitudo 7,6 tersebut dirasakan cukup kuat oleh masyarakat di berbagai daerah, terutama di Sulawesi Utara, Maluku Utara, hingga pesisir Papua.
Getaran yang terjadi membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah untuk mencari tempat yang lebih aman. Laporan dari berbagai daerah menyebutkan bahwa intensitas guncangan cukup kuat hingga menyebabkan sejumlah benda di dalam rumah bergoyang hebat.
BMKG menegaskan bahwa gempa tersebut termasuk kategori gempa dangkal yang berpotensi menimbulkan gelombang tsunami, meskipun tinggi gelombangnya masih tergolong kecil di beberapa titik pantauan.
Estimasi Waktu Tiba Gelombang Tsunami di Lima Titik BMKG juga merilis estimasi waktu kedatangan gelombang tsunami di lima wilayah utama yang berpotensi terdampak. Berikut perkiraannya:
1. Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara — diperkirakan tiba pada pukul 09.59 WITA.
2. Kota Bitung, Sulawesi Utara — diperkirakan tiba pada pukul 10.49 WITA.
3. Minahasa bagian utara selatan, Sulawesi Utara — diperkirakan tiba pada pukul 11.01 WITA.
4. Minahasa bagian selatan, Sulawesi Utara — diperkirakan tiba pada pukul 11.02 WITA.
5. Supiori, Papua diperkirakan tiba pada pukul 12.26 WIT.
Meski data menunjukkan ketinggian gelombang masih relatif kecil, BMKG tetap menekankan pentingnya kewaspadaan karena potensi perubahan gelombang laut bisa meningkat sewaktu-waktu.
BMKG Tegaskan Pentingnya Kewaspadaan dan Informasi Resmi Dalam keterangan lanjutan, Daryono meminta agar masyarakat tetap waspada dan tidak mudah mempercayai informasi yang tidak berasal dari sumber resmi.
“Kami mengingatkan masyarakat agar tetap tenang namun waspada, serta mengikuti seluruh arahan dari petugas di lapangan. Jangan mempercayai informasi yang belum tentu benar atau berasal dari sumber tidak resmi,” ujarnya.
BMKG bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pemerintah daerah setempat terus melakukan koordinasi untuk memastikan jalur evakuasi dan area aman bagi warga di sekitar wilayah pesisir.
Selain itu, lembaga tersebut juga terus memantau kondisi perairan di sekitar Sulawesi Utara dan Papua, serta memperbarui informasi secara berkala untuk memastikan keselamatan masyarakat di daerah terdampak.
Warga Diminta Tidak Kembali ke Pantai Sebelum Ada Pernyataan Aman Hingga saat ini, pantauan alat deteksi BMKG menunjukkan bahwa aktivitas tsunami sudah mulai mereda, namun belum dinyatakan sepenuhnya aman. Oleh karena itu, masyarakat di sekitar pantai diminta untuk tidak kembali ke garis pantai hingga ada pengumuman resmi bahwa kondisi telah stabil.
BMKG menegaskan bahwa meskipun ketinggian gelombang tidak signifikan, kewaspadaan tetap harus dijaga karena perubahan kondisi laut dapat terjadi sewaktu-waktu akibat gempa susulan atau aktivitas tektonik lanjutan di wilayah sekitar episentrum.
Dengan situasi yang masih dinamis, BMKG mengimbau seluruh warga di wilayah pesisir Sulawesi Utara dan Papua untuk selalu memantau informasi terbaru dari sumber resmi dan tidak panik menghadapi potensi bencana.
Red.