Trump Bela Ladang Pembantaian AS-Israel di Gaza


majalahsuaraforum.com – Donald Trump menyatakan bahwa kemungkinan besar gencatan senjata di Gaza akan terjadi dalam waktu sekitar satu minggu. Pernyataan ini disampaikan saat ia tetap mendukung tindakan militer Israel, yang menuai kritik luas karena disebut sebagai ladang pembantaian.

Di Gedung Putih, Trump mengatakan telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah pihak mengenai kesepakatan untuk menghentikan konflik dan membebaskan para sandera.

Ia juga menyinggung bantuan senilai 30 juta dolar AS yang dikucurkan ke sebuah lembaga kemanusiaan di Gaza, yang selama sebulan terakhir mendistribusikan paket makanan dari zona militer kepada warga sipil. Trump menggambarkan kondisi di Gaza sebagai bencana kemanusiaan, dan menekankan bahwa keterlibatan AS didasari oleh banyaknya korban yang berjatuhan.

Meski mengakui ada sebagian bantuan yang disalahgunakan atau dicuri, ia tetap menilai sistem penyaluran yang ada cukup efektif dalam kondisi genting tersebut.

Sementara itu, laporan menyebut bahwa militer Israel diberi perintah untuk menembak warga Palestina yang mendekati titik distribusi bantuan. Sejak bulan Maret, lebih dari 550 orang dilaporkan tewas di lokasi-lokasi tersebut.

Pimpinan sebuah badan bantuan internasional menyebut sistem distribusi bantuan di Gaza sebagai ladang kematian. Ia menyayangkan bahwa bukannya membentuk jalur distribusi yang manusiawi dan tertata, sistem ini justru memperparah penderitaan warga dengan menciptakan kekacauan dan kematian. Ia mendesak segera diberlakukannya gencatan senjata dan pencabutan blokade, agar suplai makanan, obat-obatan, serta kebutuhan dasar lainnya bisa kembali mengalir ke Gaza.

Seorang pengamat militer menilai bahwa tuduhan Israel terhadap Hamas sebagai penyebab kematian warga di lokasi bantuan sangat tidak logis. Ia menegaskan bahwa masyarakat sipil di Gaza kini menghadapi dua ancaman besar: serangan militer dan kelaparan. Ia menyebut kondisi ini sebagai pembantaian yang terjadi secara terang-terangan.

 

Pen. Nal. 

Berita Terkait

Top