Staf Gedung Putih Alami Penyerangan di Markas PBB, Keamanan Dipertanyakan

majalahsuaraforum.com – Sebuah insiden keamanan terjadi di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (25/9/2025) sore waktu setempat. Seorang pejabat Gedung Putih dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) dilaporkan menjadi korban penyerangan fisik oleh seorang individu tak dikenal saat menghadiri Sidang Umum PBB di New York.
Pejabat tersebut diketahui memiliki tugas di bidang hubungan internasional dan hadir untuk mendampingi Menteri Kesehatan Amerika Serikat, Robert F. Kennedy Jr, bersama tim kepemimpinan departemen dalam forum internasional itu.
Kronologi Penyerangan Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih, Anna Kelly, memberikan penjelasan resmi mengenai peristiwa tersebut. Ia menyebut bahwa korban diserang ketika berada di area toilet markas besar PBB.
“Seorang pejabat HHS diikuti ke kamar mandi, direkam, diserang secara fisik, dan dimaki secara verbal oleh orang ‘gila’ yang entah bagaimana bisa memasuki tempat tersebut dengan melewati berbagai lapisan keamanan,” ungkap Anna, dikutip dari Fox News, Minggu (28/9/2025).
Anna memastikan bahwa korban selamat dari serangan tersebut, sementara pelaku langsung diamankan oleh pihak keamanan. Namun, ia menegaskan Gedung Putih tidak akan menganggap enteng insiden ini.
Kritik Terhadap PBB Menurut Anna, peristiwa ini mencerminkan lemahnya pengawasan di lingkungan PBB, terlebih setelah adanya dugaan sabotase terhadap Presiden Donald Trump yang terjadi sebelum hingga saat ia menyampaikan pidatonya di sidang PBB.
“Ini adalah bagian dari serangkaian kegagalan PBB yang meresahkan dan berbahaya setelah sabotase mereka terhadap Presiden Trump sebelum dan selama ia berpidato,” tambahnya.
Ia juga menuturkan bahwa Dinas Rahasia Amerika Serikat (Secret Service) akan menyelidiki secara mendalam bagaimana pelaku bisa lolos dari sistem keamanan ketat yang diterapkan dalam forum internasional tersebut.
Status Pelaku Berdasarkan informasi yang diperoleh Fox News, pelaku telah didakwa dengan sejumlah tuduhan, termasuk penyerangan, pelecehan yang diperparah, percobaan penyerangan, serta kepemilikan senjata ilegal. Meski dibebaskan dari tahanan pada Jumat malam (26/9/2025), proses persidangan terhadap pelaku dijadwalkan berlangsung pada 13 November 2025 mendatang.
PBB Diminta Bertanggung Jawab Insiden ini mendapat sorotan serius dari perwakilan Amerika Serikat untuk PBB. Seorang juru bicara yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap kelalaian keamanan di markas besar organisasi internasional tersebut.
“PBB harus menjawab mengapa insiden yang sangat memprihatinkan ini terus terjadi terhadap presiden dan stafnya. Kami sangat marah, karena seorang anggota delegasi AS diserang secara fisik di dalam markas besar PBB,” tegasnya.
Red.