Sorotan Global: Israel Setujui Usulan Perdamaian Trump di Gaza, Topan Bualoi Terjang Vietnam, Taliban Putuskan Jaringan Komunikasi

majalahsuaraforum.com – Berbagai peristiwa penting dalam 24 jam terakhir mewarnai dinamika global, mulai dari persetujuan Israel atas proposal perdamaian Donald Trump untuk Gaza, bencana topan di Vietnam, kebijakan komunikasi ketat Taliban, hingga penyelesaian gugatan Presiden AS dengan platform digital besar.
Israel Terima Rencana Perdamaian Trump untuk Gaza, Israel secara resmi menerima rancangan perdamaian yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam upaya mengakhiri konflik berkepanjangan di Gaza. Persetujuan ini diumumkan setelah pertemuan antara pimpinan kedua negara.
Trump merinci 20 poin dalam dokumen perdamaian tersebut. Di antaranya, mendorong masyarakat Palestina tetap tinggal di Gaza, pembebasan sandera dan tahanan dari kedua belah pihak, serta penghentian operasi militer Israel yang sebelumnya digambarkan sebagai tindakan genosida oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Salah satu poin utama adalah kewajiban Hamas untuk segera membebaskan sandera Israel yang masih ditahan di Gaza. Hamas diberikan batas waktu 72 jam sejak kesepakatan diterima Israel untuk melaksanakan pembebasan tersebut.
Jika rencana ini berjalan sesuai kesepakatan, akan dibentuk pemerintahan sementara Palestina yang berada di bawah pengawasan sebuah lembaga khusus bernama “Dewan Perdamaian”, dengan Donald Trump bertindak sebagai pemimpin dewan tersebut.
Topan Bualoi Menyebabkan Korban Jiwa di Vietnam, Bencana alam juga menjadi perhatian dunia. Topan Bualoi melanda wilayah utara Vietnam, menewaskan sedikitnya 13 orang akibat hujan deras disertai angin kencang.
Badan meteorologi Vietnam melaporkan, topan ini memicu gelombang laut hingga delapan meter di sepanjang garis pantai utara. Tim penyelamat kini tengah mencari 17 nelayan yang dilaporkan hilang.
Dampak topan tidak hanya menelan korban jiwa, namun juga menyebabkan kerusakan infrastruktur. Lebih dari 347.000 warga mengalami pemadaman listrik, sementara banjir besar memutus akses jalan ke berbagai daerah dataran tinggi.
Taliban Putuskan Akses Komunikasi di Afghanistan. Di Afghanistan, Taliban kembali mengeluarkan kebijakan tegas terkait komunikasi. Setelah sebelumnya melarang penggunaan internet berbasis kabel optik, kini Taliban resmi memutus jaringan komunikasi di seluruh wilayah negara tersebut.
Pada pertengahan September, seorang juru bicara provinsi Balkh menegaskan larangan penuh atas penggunaan internet kabel optik. Beberapa pekan kemudian, kebijakan itu diperluas menjadi pemutusan komunikasi nasional.
Seorang pejabat pemerintah yang berbicara kepada kantor berita AFP, beberapa menit sebelum langkah ini diberlakukan, menyatakan bahwa pemutusan dilakukan secara menyeluruh dan bertahap.
“Pemutusan akan dilakukan secara bertahap malam ini, ada delapan hingga sembilan ribu pilar telekomunikasi yang akan ditutup,” ungkap pejabat tersebut tanpa bersedia menyebut identitasnya.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi Taliban yang sejak awal September sudah memperketat akses komunikasi, termasuk penghentian layanan internet berkecepatan tinggi.
YouTube Bayar Ganti Rugi kepada Presiden Trump. Sementara itu, perkembangan hukum di Amerika Serikat memperlihatkan hasil akhir dari gugatan Presiden Donald Trump terhadap perusahaan teknologi. Platform berbagi video YouTube sepakat membayar 22 juta dolar AS kepada Trump, sebagai penyelesaian atas gugatan pemblokiran akun pasca kerusuhan Capitol pada 6 Januari 2021.
Mengutip laporan CNN, Trump akan menyalurkan dana tersebut ke Trust for the National Mall untuk mendukung pembangunan ruang serbaguna di Gedung Putih, yakni White House State Ballroom.
Sebelumnya, gugatan Trump juga menghasilkan kompensasi dari perusahaan media sosial lainnya. Pada Januari lalu, Meta—induk Facebook dan Instagram—menyetujui pembayaran sebesar 25 juta dolar AS. Sedangkan pada Februari, X (sebelumnya Twitter) juga menyelesaikan gugatan dengan pembayaran senilai 10 juta dolar AS.
Red.