Letjen Djaka Budi Utama Ditunjuk Jadi Dirjen Bea Cukai, Presiden Prabowo Tunjuk Bimo Wijayanto untuk Dirjen Pajak


Majalahsuaraforum.com – Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk Letnan Jenderal TNI Djaka Budi Utama, Sekretaris Utama (Sestama) Badan Intelijen Negara (BIN), sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggantikan Askolani, pejabat karier yang sebelumnya menjabat posisi tersebut.

Pengangkatan Letjen Djaka menandai masuknya figur militer aktif ke posisi strategis fiskal nasional, dan menjadi bagian dari perombakan besar yang dilakukan pemerintah dalam tubuh Kemenkeu.

“Hari ini, saya dengan Pak Letjen Djaka Budi Utama dipanggil oleh Bapak Presiden. Beliau memberikan banyak arahan,” ujar Bimo Wijayanto, yang juga ditunjuk sebagai Dirjen Pajak Kemenkeu, kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Selasa (20/5/2025).

Karier Cemerlang Letjen Djaka di Era Prabowo
Letjen Djaka Budi Utama merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1990 dan dikenal sebagai sosok yang memiliki kedekatan dengan Prabowo Subianto sejak menjabat Menteri Pertahanan (2019–2024). Sebelumnya, Djaka pernah menjabat Kasdam XII/Tanjungpura, Deputi Politik Dalam Negeri di Kemenko Polhukam, dan Irjen Kemenhan RI.

Di tahun 2023, ia menjabat sebagai Asintel Panglima TNI sebelum akhirnya dipercaya sebagai Sestama BIN, jabatan nomor tiga tertinggi di badan intelijen tersebut. Penunjukan Djaka ke posisi Dirjen Bea Cukai dinilai sebagai bentuk kepercayaan tinggi Presiden terhadap sosok militer profesional untuk memperkuat pengawasan dan penegakan hukum di sektor kepabeanan.

Meski dijadwalkan pensiun pada November 2025, keberlakuan UU Nomor 3 Tahun 2025 tentang TNI memungkinkan Djaka tetap berkarier hingga usia 62 tahun, memperpanjang masa tugasnya secara signifikan.

Bimo Wijayanto Masuk Lewat ‘Pintu Belakang’ Istana
Sementara itu, Bimo Wijayanto, yang dikenal sebagai alumni SMA Taruna Nusantara, juga hadir di Istana namun memilih masuk lewat pintu belakang, lokasi biasa wartawan menanti narasumber. Ia membenarkan pertemuannya dengan Presiden Prabowo namun belum merinci isi pembicaraan ataupun jadwal pelantikannya secara resmi.

“Saya diminta mengisi posisi di Kementerian Keuangan, tapi nanti tunggu pengumuman resmi,” kata Bimo, yang sebelumnya berkiprah di bidang perencanaan strategis dan transformasi kebijakan publik.

Transformasi di Kemenkeu Dimulai
Penunjukan dua tokoh ini menandai dimulainya langkah besar pemerintahan Prabowo untuk merombak wajah Kemenkeu, khususnya dalam sektor penerimaan negara yang kerap disorot publik. Perpaduan latar belakang militer dan sipil diharapkan menciptakan efisiensi, integritas, dan ketegasan dalam mengelola sektor pajak dan kepabeanan.(lan*P)

Berita Terkait

Top