Inggris, Prancis, dan Jerman Sepakat Dukung Pelaksanaan Tahap Baru Rencana Perdamaian Gaza

majalahsuaraforum.com – Tiga negara besar Eropa, yakni Inggris, Prancis, dan Jerman (E3), secara resmi menyatakan dukungan penuh terhadap tahap lanjutan rencana perdamaian Gaza yang disepakati antara Israel dan Hamas. Langkah tersebut dinilai sebagai upaya penting untuk memastikan stabilitas di kawasan Timur Tengah setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh kantor Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, E3 menyambut baik kesepakatan gencatan senjata tersebut, termasuk rencana pembebasan para sandera serta dimulainya kembali distribusi bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di Jalur Gaza yang terdampak perang.
“Kami menyambut baik kesepakatan gencatan senjata di Timur Tengah, rencana pembebasan para sandera, serta dimulainya kembali bantuan kemanusiaan bagi penduduk sipil di Gaza,” tulis pernyataan bersama yang dikutip dari RIA Novosti, Sabtu (11/10/2025).
Ketiga negara itu menegaskan bahwa hal yang paling penting saat ini adalah memastikan seluruh pihak yang terlibat menepati komitmen mereka tanpa penundaan demi menjaga momentum perdamaian yang sedang terbangun.
“Yang terpenting sekarang adalah agar semua pihak melaksanakan kewajiban mereka sepenuhnya,” lanjut pernyataan tersebut.
Dalam pernyataan yang sama, Inggris, Prancis, dan Jerman juga menyampaikan kesiapan mereka untuk turut berperan aktif dalam proses implementasi dan pembahasan tahap selanjutnya dari rencana perdamaian Gaza.
“Sebagai bagian dari upaya ini, kami sepakat bahwa Dewan Keamanan PBB harus memberikan dukungan penuh terhadap rencana ini dan mendukung implementasinya,” bunyi pernyataan itu.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan untuk memulai tahap pertama rencana perdamaian Gaza. Pada tahap awal ini, Hamas akan membebaskan sandera asal Israel, sementara Israel akan menarik sebagian pasukannya dari wilayah yang telah disepakati bersama.
Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Israel juga akan membebaskan ratusan tahanan Palestina, termasuk beberapa individu yang sebelumnya dijatuhi hukuman seumur hidup karena tuduhan terorisme.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa pemerintahnya telah menyetujui rencana itu sebagai bagian dari upaya pembebasan sandera yang masih ditahan di Gaza.
Rencana perdamaian yang digagas oleh Donald Trump ini merupakan rangkaian dari 20 poin utama yang diumumkan pada 29 September 2025. Beberapa poin kunci di dalamnya mencakup:
1. Gencatan senjata segera di seluruh wilayah Gaza;
2. Pembebasan seluruh sandera dalam waktu maksimal 72 jam;
3. Pembentukan pemerintahan baru di Gaza yang tidak melibatkan Hamas maupun kelompok bersenjata lainnya.
Rencana tersebut juga menetapkan bahwa Gaza akan dikelola oleh komite teknokratik Palestina yang bersifat independen dan apolitis, berada di bawah pengawasan dewan internasional yang dipimpin langsung oleh Presiden Trump.
Dukungan dari Inggris, Prancis, dan Jerman terhadap rencana perdamaian ini dianggap sebagai sinyal kuat bahwa Eropa ingin memainkan peran aktif dalam menjaga stabilitas politik dan kemanusiaan di kawasan Timur Tengah. Dengan adanya komitmen internasional ini, diharapkan kesepakatan yang telah tercapai dapat menjadi langkah awal menuju perdamaian yang berkelanjutan bagi rakyat Gaza dan Israel.
Red.