DKI Jakarta Gunakan Kecerdasan Buatan untuk Atasi Kemacetan Lewat Sistem ITCS

majalahsuaraforum.com, 12 Juni 2025 — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berinovasi dalam menangani persoalan kemacetan yang telah lama menjadi tantangan utama ibu kota. Salah satu terobosan terbaru adalah penerapan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) melalui sistem Intelligent Traffic Control System (ITCS), yang dirancang untuk mengelola arus lalu lintas secara lebih efisien dan responsif.
ITCS memanfaatkan sensor dan perangkat lunak pintar untuk menganalisis data lalu lintas secara real-time, kemudian mengatur durasi lampu lalu lintas berdasarkan kondisi aktual di lapangan. Dengan pendekatan adaptif ini, waktu tunggu kendaraan dapat diminimalisasi, dan kepadatan lalu lintas dapat terurai lebih cepat di titik-titik rawan macet.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan bahwa penggunaan ITCS merupakan bagian dari upaya digitalisasi dan integrasi sistem transportasi ibu kota. “Kita ingin menjadikan Jakarta sebagai kota cerdas, yang mengandalkan data dan teknologi dalam membuat keputusan, termasuk dalam pengaturan lalu lintas,” ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menambahkan bahwa meskipun sistem ini sudah menunjukkan hasil positif, masih terdapat kendala dalam infrastruktur pendukung, khususnya jumlah kamera pengawas (CCTV). “Saat ini baru tersedia 65 CCTV dari kebutuhan ideal sebanyak 321 unit. Kekurangan ini akan kita atasi secara bertahap,” jelasnya.
Untuk memastikan sistem bekerja optimal, sebanyak 25 petugas dikerahkan untuk memantau CCTV secara bergiliran guna menghindari kekosongan pengawasan. Pemantauan ini dilakukan secara terpusat, didukung oleh pusat layanan atau call center yang telah terintegrasi dengan sistem manajemen hubungan pelanggan (Customer Relationship Management/CRM). Laporan dan keluhan dari masyarakat akan ditangani dalam waktu maksimal tiga jam.
Menurut **TomTom Traffic Index**, tingkat kemacetan di Jakarta saat ini berada pada angka rata-rata **30 persen**, yang berarti waktu tempuh kendaraan meningkat 30 persen dibandingkan kondisi normal tanpa kemacetan. Meskipun angka ini masih tergolong tinggi, Pemprov DKI berharap bahwa dengan perluasan dan optimalisasi ITCS, tingkat kemacetan dapat terus ditekan dalam beberapa tahun ke depan.
Langkah ini sekaligus menandai keseriusan Jakarta dalam bertransformasi menuju kota yang lebih modern, efisien, dan layak huni bagi warganya. Dengan dukungan teknologi dan partisipasi aktif masyarakat, visi Jakarta sebagai kota pintar perlahan mulai terwujud.
Penulis: Nala.