Seorang Petani di Asahan Jadi Korban Penganiayaan Brutal, Satu Pelaku Masih Buron


majalahsuaraforum.com — Insiden kekerasan terjadi di area persawahan di Dusun VII, Rawang Pasar IV, Desa Rawang Panca Argo, Kabupaten Asahan. Seorang pria bernama Syahbuki Hasibuan menjadi korban penganiayaan kejam oleh dua pria yang dikenal sebagai preman lokal.

Peristiwa berdarah ini terjadi pada Sabtu, 31 Mei 2025 sekitar pukul 10 pagi. Saat itu, korban tengah berada di pematang sawah ketika didatangi oleh dua pelaku, Budiman Krisman Sibarani dan keponakannya, Pontas Sibarani. Keduanya mengklaim sebagai pemilik lahan dan menuntut uang keamanan atau “uang jago” dari korban.

Korban yang menolak tuntutan itu segera terlibat cekcok dengan pelaku. Situasi pun memanas hingga berujung pada aksi pemukulan. Saat korban mencoba melarikan diri, Budiman mengejarnya dan menghantamkan cangkul ke bagian kepala korban secara brutal.

Akibat serangan tersebut, korban mengalami retak pada tengkorak kepala dan kehilangan penglihatan pada mata kirinya. Kini, Syahbuki harus menjalani perawatan intensif karena luka serius yang dideritanya.

Pihak kepolisian dari Polsek Kota Kisaran berhasil menangkap Budiman pada Jumat, 20 Juni 2025. Namun hingga saat ini, Pontas Sibarani masih dalam pelarian dan belum berhasil diamankan. Warga setempat serta pihak keluarga korban mengaku kecewa dengan lambannya proses penangkapan terhadap pelaku utama.

Sopyan Can, salah satu saksi sekaligus warga sekitar, menuturkan bahwa Pontas diduga sebagai otak dari seluruh insiden tersebut. Ia menyebut bahwa Pontas-lah yang memprovokasi Budiman untuk melakukan serangan.

“Kami berharap sebelum HUT Bhayangkara ke‑79 tanggal 1 Juli nanti, Pontas sudah ditangkap dan diproses hukum. Dia yang memicu semua ini,” ungkap Sopyan.

Masyarakat meminta kepolisian bertindak lebih tegas dalam menangani kasus ini agar rasa keadilan bagi korban dan keluarganya benar-benar ditegakkan.

 

Pen. Octa. 

Berita Terkait

Top