Tragedi di Gaza: Jurnalis Saleh Al-Jaafrawi Tewas Akibat Serangan Milisi Pro-Israel

majalahsuaraforum.com – Jurnalis Palestina Saleh Al-Jaafrawi tewas setelah ditembak oleh milisi bersenjata yang didukung Israel di Gaza Selatan, Minggu (12/10/2025). Kejadian ini terjadi hanya beberapa hari setelah Israel dan Hamas menandatangani gencatan senjata di wilayah tersebut.
Al-Jaafrawi tewas saat meliput bentrokan antara kelompok Hamas dengan milisi di kawasan Sabra, Kota Gaza. Berdasarkan laporan Quds News Network, jurnalis ini dikenal sebagai wartawan terkemuka yang secara konsisten mendokumentasikan penderitaan warga sipil dan kejahatan perang di Gaza selama dua tahun terakhir. Lewat akun Instagram-nya, Al-Jaafrawi banyak menayangkan bukti-bukti agresi Zionis terhadap warga sipil.
Akibat liputannya yang kritis, terutama soal blokade dan serangan militer, Israel memasukkan Al-Jaafrawi ke dalam “daftar merah” target, serupa dengan jurnalis lain seperti Anas Al-Sharif, koresponden Al-Jazeera. Meski beberapa kali lolos dari upaya pembunuhan, Al-Jaafrawi akhirnya tewas di tangan milisi yang diduga bekerja sama dengan Israel.
Kabar kematian Al-Jaafrawi cepat tersebar di media sosial. Warganet membagikan foto-foto korban dan menyatakan bahwa jurnalis itu telah diculik dan dieksekusi oleh kelompok bersenjata afiliasi ISIS. Laporan menyebutkan bahwa Al-Jaafrawi tewas dengan tujuh peluru bersarang di tubuhnya.
Seorang pejabat senior Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan kepada Al-Jazeera, “Bentrokan terjadi di kota tersebut dengan milisi bersenjata yang terkait dengan pendudukan (Israel),” yang mengakibatkan sejumlah warga tewas dan terluka.
Sumber keamanan Gaza menambahkan bahwa pihak berwenang berhasil mengendalikan kembali situasi dan melakukan penyisiran menyeluruh untuk menangkap tersangka. Beberapa pelaku yang dituduh mengeksekusi warga sipil dan bekerja sama dengan Israel tewas dalam bentrokan tersebut.
Cuplikan video yang beredar di media sosial memperlihatkan konfrontasi antara pasukan keamanan Hamas dan milisi di Sabra, mempertegas bahwa situasi keamanan di Gaza masih sangat rapuh. Peristiwa ini menjadi salah satu contoh risiko tinggi yang dihadapi jurnalis Palestina di tengah konflik berkepanjangan dan menyoroti krisis kemanusiaan yang masih berlangsung di wilayah tersebut.
Red.