“Jembatan Shiratal Mustaqim”, Horor Religi yang Menggugah Nurani Para Koruptor

majalahsuaraforum.com – Sebuah film terbaru bergenre horor religi garapan Dee Company berjudul Jembatan Shiratal Mustaqim siap tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia pada 9 Oktober 2025. Karya sutradara Bounty Umbara ini menghadirkan kisah yang tak biasa, mengangkat tema tentang keadilan Ilahi terhadap perilaku korupsi, sebuah dosa besar yang sering kali lolos dari hukuman dunia.
Film ini tampil berbeda dari film horor pada umumnya. Alih-alih menonjolkan sosok hantu atau teror dunia gaib, Jembatan Shiratal Mustaqim justru menyoroti perjalanan akhirat seorang koruptor yang harus menanggung akibat perbuatannya setelah meninggal dunia.
“Film ini bukan sekadar horor tentang hantu, tetapi horor tentang keadilan. Di dunia, koruptor bisa sembunyi di balik jabatan, tetapi di akhirat tidak ada lobi, tidak ada kompromi. Semua dosa akan terbuka,”
ungkap Dheraj Kalwani, produser Dee Company, dalam keterangannya kepada media, Sabtu (4/10/2025).
Aktor senior Agus Kuncoro dipercaya memerankan karakter utama bernama Alim Budiman, seorang pejabat korup yang harus menghadapi balasan atas kejahatan moralnya. Untuk mendalami perannya, Agus mengaku banyak mengambil inspirasi dari berbagai kasus korupsi yang terjadi di Indonesia.
“Sangat mudah mendalami karakter pejabat korup, karena referensinya banyak di negeri ini. Yang sulit justru menggambarkan azab di akhirat setelah mati. Namun, berdasarkan ajaran agama, sudah jelas bagaimana nasib koruptor di akhirat,”
ujar Agus.
Ia menambahkan, film ini diharapkan tidak hanya menjadi tontonan yang menegangkan, tetapi juga menjadi bahan refleksi bagi masyarakat, khususnya para pejabat publik.
“Harapannya, mereka yang menonton bisa tergugah hatinya untuk tidak korupsi lagi dan bekerja demi rakyat. Pejabat harusnya nonton film ini,” tambahnya.
Dalam cerita Jembatan Shiratal Mustaqim, dikisahkan Arya (Raihan Khan) dan ibunya (Imelda Therinne) harus menjalani hidup yang penuh tekanan setelah sang ayah, Alim Budiman (Agus Kuncoro), terlibat dalam kasus korupsi dana bantuan bencana tsunami. Namun, setelah Alim meninggal secara misterius, Arya mulai dihantui mimpi-mimpi aneh yang membawa petunjuk tentang kematian ayahnya.
Usahanya untuk mengungkap kebenaran justru menyeretnya ke dalam serangkaian kejadian mistis yang menegangkan. Penonton akan diajak menyaksikan bagaimana kejahatan di dunia berujung pada balasan di alam akhirat melalui visualisasi neraka, Padang Mahsyar, surga, dan Jembatan Shiratal Mustaqim — jembatan di atas neraka yang hanya dapat dilalui oleh mereka yang beramal baik dan mendapat doa keluarga.
Proses pembuatan film ini melibatkan efek CGI yang dikerjakan selama lebih dari satu tahun untuk menciptakan gambaran realistis mengenai kehidupan setelah mati. Nuansa visual dan pesan moral yang kuat diharapkan bisa meninggalkan kesan mendalam bagi para penonton.
Selain Agus Kuncoro, film ini juga dibintangi oleh Raihan Khan, Imelda Therinne, Mike Lucock, Rory Asyari, Eduward Manalu, dan Khalif Al Juna, serta sejumlah aktor muda berbakat lainnya.
Melalui Jembatan Shiratal Mustaqim, Dee Company ingin menyampaikan pesan bahwa korupsi bukan hanya kejahatan sosial, tetapi juga dosa spiritual yang kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Film ini diharapkan dapat menggugah kesadaran publik untuk menjauhi korupsi dan menegakkan nilai-nilai kejujuran serta keadilan.
Aan.