Israel Menangkap 8 Aktivis Malaysia dalam Operasi Terhadap Kapal Global Sumud Flotilla Menuju Gaza

majalahsuaraforum.com – 2 Oktober 2025 Angkatan Laut Israel dilaporkan telah menghentikan perjalanan armada kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) yang tengah menuju Jalur Gaza. Dalam operasi tersebut, pasukan Israel menguasai kapal dan menahan sejumlah aktivis internasional, termasuk delapan warga negara Malaysia.
Penahanan itu dilakukan pada Rabu (1/10/2025) sekitar pukul 20.30 waktu Gaza, ketika tiga kapal dalam armada tersebut yakni Alma, Sirius, dan Adara dihentikan secara paksa oleh militer Israel. Armada GSF diketahui sedang dalam misi mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Palestina.
Menurut laporan The Vibes, Kamis (2/10/2025), salah satu yang turut ditahan adalah penyanyi sekaligus relawan asal Malaysia, Zizi Kirana, yang berlayar dengan kapal Huga. Dalam sebuah rekaman video yang dipublikasikan setelah pencegatan, Zizi menyatakan dirinya telah menjadi korban penculikan.
“Nama saya Zizi Kirana. Saya warga negara Malaysia. Jika Anda menonton video ini, itu berarti saya telah diculik oleh pasukan Israel di luar kehendak saya. Misi kemanusiaan kami damai, tanpa kekerasan, dan sesuai hukum internasional,” ungkap Zizi. Ia juga menyerukan agar pemerintah Malaysia segera melakukan intervensi.
“Saya sangat memohon kepada pemerintah Malaysia, terutama Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim, untuk menuntut pembebasan kami segera dan tanpa syarat,” tambahnya.
Selain Zizi, beberapa warga Malaysia lain yang ikut ditahan antara lain Haikal Abdullah, Muaz Zainal, Zulfadhli Khairudin, dan Rusydi Ramli yang berada di kapal Sirius. Sementara itu, Iylia Balqis, Musa Nuwayri, dan Sul Aidil ditangkap di kapal Alma.
Tidak hanya aktivis Malaysia, nama besar aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg, juga dipastikan berada di atas kapal Alma. Ia dilaporkan termasuk dalam daftar aktivis internasional yang kini ditahan oleh otoritas Israel.
Pihak GSF menuduh militer Israel sengaja mengganggu sistem komunikasi kapal selama operasi berlangsung, sehingga sinyal darurat maupun siaran langsung dari kapal terblokir.
Dalam pernyataan resminya, GSF menegaskan bahwa tindakan Israel merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional.
“Ini adalah bentuk agresi yang disengaja terhadap kapal-kapal kemanusiaan tak bersenjata, sekaligus pelanggaran nyata terhadap hukum internasional,” tegas GSF.
Insiden ini menambah daftar panjang ketegangan antara Israel dan gerakan solidaritas internasional yang berupaya memberikan bantuan ke Gaza. Sementara itu, dunia internasional menanti langkah diplomasi yang akan ditempuh Malaysia dan negara-negara lain untuk membebaskan para aktivis yang ditahan.
Red.