Jajaran Purnawirawan TNI Ambil Peran Penting dalam Badan Gizi Nasional untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

majalahsuaraforum.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi prioritas pemerintah kini berada di bawah kendali Badan Gizi Nasional (BGN). Menariknya, sejumlah posisi strategis dalam lembaga ini ditempati oleh purnawirawan TNI. Kehadiran mereka disebut membawa keunggulan dalam hal kecepatan, kedisiplinan, dan ketegasan untuk memastikan program berjalan optimal di seluruh wilayah Indonesia.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjelaskan alasan di balik penempatan purnawirawan TNI dalam struktur Eselon I di lembaganya. Menurutnya, kemampuan mereka menjangkau wilayah dengan cepat sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan program berskala nasional ini.
“Kenapa kami dibantu oleh para purnawirawan TNI? Karena kami harus bekerja ekstra cepat sampai ke wilayah-wilayah, dan mereka sudah terbiasa melakukan itu,” ujar Dadan pada 31 Oktober 2024.
Peran Strategis BGN
BGN memiliki tugas besar dalam pengelolaan gizi nasional, termasuk memastikan distribusi makanan bergizi sampai ke seluruh lapisan masyarakat. Beberapa fungsi utama BGN antara lain:
Merumuskan serta menetapkan kebijakan teknis terkait tata kelola, penyediaan, penyaluran, promosi, kerja sama, dan pengawasan gizi.
Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan teknis tersebut.
Mengatur pelatihan, administrasi, dan pengelolaan aset negara yang berada di bawah tanggung jawab BGN.
Menjalankan pengawasan internal dan mendukung kinerja organisasi secara menyeluruh. Melaksanakan fungsi lain sesuai arahan Presiden.
Dengan cakupan kerja yang luas dan mendetail, kolaborasi antara tenaga sipil dan purnawirawan TNI dipandang mampu memperkuat jalannya program MBG.
Purnawirawan TNI di Posisi Eselon I BGN
Berikut daftar pejabat Eselon I BGN yang berasal dari purnawirawan TNI:
Wakil Kepala BGN: Mayjen (Purn) Lodewyk Pusung
Sekretaris Utama BGN: Brigjen (Purn) Sarwono
Inspektur Utama BGN: Brigjen (Purn) Jimmy Alexander Adirman
Deputi Penyediaan dan Penyaluran BGN: Brigjen (Purn) Suardi Samiran Deputi
Pemantauan dan Pengawasan BGN: Mayjen (Purn) Dadang Hendrayudha
Mereka diharapkan menjadi motor penggerak dalam mempercepat proses implementasi dan pengawasan program.
Tantangan Besar dalam Implementasi MBG Dalam konferensi pers di kantor BGN, Menteng, Jakarta Pusat, pada 22 September 2025, Dadan Hindayana menegaskan adanya dua tantangan besar yang harus diantisipasi agar program MBG berjalan sukses.
1. Potensi Penyalahgunaan Anggaran
Risiko penyimpangan dana menjadi perhatian serius. Namun, BGN telah menyiapkan langkah pengawasan untuk menekan peluang terjadinya penyalahgunaan.
2. Gangguan Pencernaan pada Penerima Manfaat
Tantangan lain yang dianggap lebih berbahaya adalah risiko gangguan kesehatan akibat lemahnya manajemen rantai pasok dan penyajian makanan.
Dadan mencontohkan kejadian di Garut, ketika makanan menjadi basi karena lauk pauk sudah tersedia tetapi nasi tidak dimasak sesuai kebutuhan.
“Hal-hal seperti itu membuat saya deg-degan setiap hari,” kata Dadan menegaskan.
Lan.