“Surat Buat Wakil Rakyat”: Kritik Sosial Iwan Fals yang Tetap Relevan Hingga Kini

majalahsuaraforum.com – Iwan Fals dikenal sebagai sosok musisi yang selalu menghadirkan kritik tajam terhadap realitas sosial dan politik di Indonesia melalui karya-karyanya. Salah satu lagu yang hingga kini tetap membekas di hati masyarakat adalah “Surat Buat Wakil Rakyat”.
Lagu ini pertama kali diperkenalkan pada era reformasi, sebuah masa ketika rakyat menaruh harapan besar kepada para anggota dewan agar mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat. Dengan gaya balada khas Iwan Fals, liriknya sarat sindiran, lugas, dan penuh makna.
Pesan Satir untuk Wakil Rakyat
“Surat Buat Wakil Rakyat” seakan menjadi corong rakyat kecil yang mempertanyakan kinerja para legislator. Dalam liriknya, Iwan Fals menyampaikan kekecewaan rakyat terhadap janji politik yang kerap dilupakan setelah pemilu usai. Banyak anggota dewan dianggap lebih sibuk mengurus kepentingan pribadi maupun partai dibanding memperjuangkan nasib rakyat.
Sindiran juga disampaikan terkait gaya hidup mewah wakil rakyat, mulai dari fasilitas negara, gedung megah, hingga gaji dan tunjangan besar yang kontras dengan kondisi rakyat yang masih berjuang memenuhi kebutuhan dasar.
Suara untuk Kaum Kecil
Iwan Fals menegaskan bahwa rakyat kecil, mulai dari petani, buruh, hingga masyarakat miskin kota, sering kali tidak mendapat perhatian serius dari parlemen. Melalui lagu ini, keresahan mereka disalurkan agar wakil rakyat tidak melupakan tugas dan tanggung jawab yang telah diamanahkan.
Di balik kritik tajamnya, lagu ini juga membawa harapan agar wakil rakyat benar-benar mau mendengarkan suara masyarakat, bekerja dengan jujur, serta menjalankan demokrasi sesuai tujuan.
Lirik Lengkap “Surat Buat Wakil Rakyat”
Berikut lirik lagu “Surat Buat Wakil Rakyat” karya Iwan Fals:
Untukmu yang duduk sambil diskusi
Untukmu yang biasa bersafari
Di sana di gedung DPR
Wakil rakyat kumpulan orang hebat
Bukan kumpulan teman-teman dekat
Apalagi sanak famili
Di hati dan lidahmu kami berharap
Suara kami tolong dengar lalu sampaikan
Jangan ragu jangan takut karang menghadang
Bicaralah yang lantang jangan hanya diam
Di kantong safarimu kami titipkan
Masa depan kami dan negeri ini
Dari Sabang sampai Merauke
Saudara dipilih bukan dilotre
Meski kami tak kenal siapa saudara
Kami tak sudi memilih para juara
Juara diam juara he-eh juara hahaha
Untukmu yang duduk sambil diskusi
Untukmu yang biasa bersafari
Di sana di gedung DPR
Di hati dan lidahmu kami berharap
Suara kami tolong dengar lalu sampaikan
Jangan ragu jangan takut karang menghadang
Bicaralah yang lantang jangan hanya diam
Wahai sahabat
Wakil rakyat seharusnya merakyat
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Wakil rakyat bukan paduan suara
Hanya tahu nyanyian lagu setuju
(Pengulangan bait lirik disampaikan sebagaimana versi asli Iwan Fals)
Lebih dari Sekadar Protes
Meski penuh sindiran, lagu ini bukan hanya bentuk protes, melainkan juga doa dan pengingat agar wakil rakyat kembali pada esensi amanahnya: menjadi penyambung lidah rakyat.
Kini, meski sudah puluhan tahun berlalu sejak dirilis, pesan dalam “Surat Buat Wakil Rakyat” tetap relevan di tengah dinamika politik Indonesia. Lagu ini dapat didengarkan di berbagai platform musik digital.
Pen. Nal.