Israel Langgar Gencatan Senjata, Luncurkan Serangan Udara ke Selatan Lebanon dan Targetkan Tokoh Hizbullah


majalahsuaraforum.com – Ketegangan kembali memuncak di kawasan Timur Tengah setelah serangan udara diluncurkan oleh militer Israel ke wilayah selatan Lebanon pada Minggu, 29 Juni 2025. Serangan tersebut diduga kuat menargetkan seorang panglima senior dari kelompok Hizbullah, meskipun wilayah tersebut saat ini berada dalam masa gencatan senjata yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

 

Dalam video yang beredar luas di berbagai platform media sosial, terlihat jelas ledakan besar terjadi di beberapa titik. Asap pekat membumbung ke langit, menandai dampak hebat dari bom yang dijatuhkan dari udara. Suara dentuman terdengar bertubi-tubi, menciptakan kepanikan di kalangan warga sipil yang tinggal di sekitar lokasi.

 

Sumber lokal dan pengamat militer menyebutkan bahwa serangan ini bukan sembarang aksi militer, melainkan upaya terkoordinasi untuk melumpuhkan salah satu tokoh penting dalam struktur kepemimpinan Hizbullah. Panglima tersebut kabarnya sedang berada di wilayah yang diserang saat serangan berlangsung, meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai korban dari pihak Hizbullah.

 

Hizbullah merespons dengan cepat, mengeluarkan pernyataan resmi yang mengecam keras serangan tersebut. Mereka menegaskan bahwa tindakan Israel merupakan bentuk penghianatan terhadap komitmen gencatan senjata yang telah disepakati sebelumnya. Hizbullah juga memperingatkan bahwa mereka tidak akan tinggal diam dan akan mengambil tindakan balasan dalam waktu dekat.

 

Beberapa analis politik menilai serangan ini sebagai titik balik yang bisa menyulut konflik baru di kawasan yang sudah lama berada dalam bayang-bayang perang. Israel, menurut sebagian pihak, tengah mengambil risiko besar dengan menyerang di tengah perjanjian damai yang rapuh. Mereka diduga mengandalkan intelijen yang menunjukkan pergerakan penting dari petinggi Hizbullah yang dianggap sebagai ancaman strategis.

 

Di sisi lain, komunitas internasional mulai menyuarakan kekhawatiran atas potensi eskalasi lanjutan. Beberapa negara melalui pernyataan diplomatik menyerukan kedua belah pihak untuk menahan diri dan menghindari aksi provokatif lebih lanjut yang bisa membawa dampak buruk tidak hanya bagi Lebanon dan Israel, tetapi juga bagi stabilitas regional secara keseluruhan.

 

Masyarakat sipil di selatan Lebanon kini berada dalam situasi penuh kecemasan. Banyak warga memilih mengungsi sementara waktu ke tempat yang dianggap lebih aman, khawatir akan adanya serangan lanjutan atau pertempuran terbuka.

 

Serangan Israel ini membuka kembali luka lama di kawasan yang selama bertahun-tahun dilanda konflik berkepanjangan. Meskipun sebelumnya ada secercah harapan dari gencatan senjata yang berlaku, tindakan ini kembali memperlihatkan betapa rapuhnya perdamaian di wilayah yang dikelilingi oleh ketegangan geopolitik dan sejarah panjang permusuhan.

 

Pen. Red. 

Berita Terkait

Top