Presiden Iran dan Presiden Mesir Bahas Senjata Nuklir, Raisi Kecam Keculasan Israel dan Ajak Kerja Sama Kawasan
majalahsuaraforum.com – Presiden Iran, Ebrahim Raisi, melakukan pertemuan penting dengan Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi, untuk membahas berbagai isu strategis kawasan, termasuk senjata nuklir dan situasi di Timur Tengah. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Raisi menegaskan komitmen Iran untuk menjaga perdamaian, meningkatkan keamanan, serta memperkuat stabilitas kawasan melalui kerja sama antarnegara.
Salah satu isu utama yang disoroti adalah kepemilikan senjata nuklir oleh Israel. Presiden Raisi secara terbuka mengkritik Israel yang dinilainya berlaku tidak transparan dan penuh keculasan terkait program persenjataan nuklirnya. Ia menuduh Israel terus melakukan provokasi dan menciptakan ketegangan di kawasan, sembari menutupi program nuklirnya dari pengawasan internasional.
“Iran tidak akan tinggal diam terhadap ancaman keamanan kawasan. Kami mendesak komunitas internasional untuk tidak menutup mata terhadap keculasan Israel dalam mengembangkan senjata nuklir,” ujar Raisi dalam pernyataannya.
Dalam kesempatan yang sama, Raisi juga menegaskan bahwa Iran siap menjalin kerja sama erat dengan Mesir dan negara-negara lain di kawasan untuk menghadapi tantangan bersama, termasuk dalam hal pemberantasan ekstremisme, penyelesaian konflik regional, dan penguatan hubungan ekonomi serta diplomatik.
Pertemuan antara dua pemimpin ini dipandang sebagai langkah penting dalam mempererat hubungan bilateral Iran-Mesir yang selama ini berada dalam posisi yang tidak selalu stabil. Kedua negara sepakat untuk melanjutkan dialog dan membangun hubungan yang lebih konstruktif demi kepentingan rakyat masing-masing dan keamanan kawasan secara keseluruhan.
Dengan pernyataan tegas dari Presiden Iran, isu senjata nuklir kembali menjadi sorotan dalam dinamika politik Timur Tengah, terutama menyangkut posisi Israel dan bagaimana negara-negara lain menyikapi keberadaan senjata pemusnah massal di kawasan yang penuh gejolak ini.
Pen. Red.
